Sukses

Hadiri Rakornis, Airlangga Hartarto Disebut Mempersatukan Seluruh Tokoh Maluku dan Malut

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto Hadir di Rakornis DPD Golkar wilayah Maluku dan Maluku Utara (Malut).

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto di Rakornis DPD Golkar wilayah Maluku dan Maluku Utara (Malut) dipandang mampu membawa semanagat persatuan.

Ketua DPD I Golkar Malut Alien Mus mengatakan, Airlangga disebut mampu menyatukan seluruh tokoh di kedua wilayah ini.

"Ternyata kedatangan Ketum (Airlangga Hartarto) disini, banyak sekali tokoh-tokoh Partai Golkar yang tadinya sudah di luar Partai Golkar, datang bersatu. Berarti Bapak Ketum dan rombongan datang kesini membawa spirit yang luar biasa bagi Partai golkar di Maluku dan Maluku Utara," kata dia seperti dikutip Minggu (12/2/2023).

Wanita yang juga Anggota DPR RI menuturkan, selain memersatukan tokoh-tokoh yang sudah berada di luar partai berlambang pohon beringin, Airlangga juga bisa memersatukan dua wilayah, Maluku dan Maluku Utara.

"Kedatangan Ketum di sini memersatukan segala, semuanya yang menjadi antara Maluku dan Maluku Utara, ini sebenarnya persatuan antara adik dan kakak,” tutur Alien Mus.

"Saya bilang tadi malam, Ketum (Airlangga) hadir disini hanya untuk memersatukan kitorang (kita berdua) dulu adalah satu. Maluku dan Maluku Utara," sambungnya.

Alien Mus mengatakan, DPD Golkar Maluku dan Maluku Utara juga siap memenangkan partai dan Airlangga di Pemilu 2024 mendatang,

Hanya ada tujuh kursi DPR RI yang diperebutkan di Maluku dan Malut. Empat kursi di Maluku dan tiga kursi di Malut. Karena itu, dia berharap mampu menyumbangkan minimal satu kursi bagi Golkar untuk duduk di Parlemen Senayan di masing-masing wilayah.

"Setidaknya Maluku dan Maluku Utara kalau bisa menyumbangkan satu atau dua anggota DPR untuk dibawa ke pusat,” ujar Alien Mus.

 

2 dari 2 halaman

Harus Didominasi Golkar

Alien Mus menegaskan, kader Golkar dari Maluku dan Maluku Utara perlu lebih banyak lagi duduk di DPR.

Sebab, selama ini, perhatian pemerintah pusat untuk kedua wilayah ini sangat minim.

"Jadi kitorang perlu banyak masuk kesana, biar daerah penghasil tambang ini juga bisa menjadi daerah kalau bisa bukan menjadi daerah yang paling miskin, Pak Ketum," kata Alien Mus.